Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah karya merupakan representasi dari jiwa zaman yang bergejolak kala itu. Sebagai contoh, lagu-lagu Iwan Fals yang populer pada dekade akhir Orde Baru mencoba menyuarakan kegelisahan rakyat kecil terhadap situasi sosial dan politik kala itu. Nomor-nomor seperti Bento maupun Bongkar jika kita bedah kembali kiranya serupa dengan catatan sejarah yang dituliskan dalam bait lirik.
Hal serupa dapat pula diterapkan untuk memahami semangat yang terbentuk pada scene musik keras di Indonesia. Dalam scene ini, periode 2000an awal merupakan momentum yang cukup penting, terlebih dengan hadirnya peristiwa AACC pada 2008, meskipun tidak semua lagu atau album yang lahir di era yang sama memiliki ikatan langsung dengan peristiwa AACC itu sendiri. Akan tetapi, ketika kita mencoba melebar dalam suatu ruang sejarah, kita bisa melihat bahwa upaya represi yang gagal memadamkan semangat komunitas-komunitas ini nyatanya malah menjadi titik-balik yang kemudian memuncakkan skena metal itu sendiri. Sehingga, rilisan-rilisan pada periode ini pun memiliki arti lebih karena menjadi bahan bakar untuk semangat tersebut. Namun rilisan apa sajakah yang penting untuk ditandai pada periode ini? Berikut ini telah kami rangkumkan 10 rilisan penting yang juga menjadi Top Chart Extreme Moshpit pada periode tersebut;
- DeadSquad – Manufaktur Replika Baptis
Manufaktur Replika Baptis adalah salah satu lagu yang terdapat di album pertama Deadsquad bertajuk Horror Vision yang dirilis pada 2009 oleh Rottrevore records. Hits yang melejitkan nama DeadSquad ini digodok oleh formasi awal DeadSquad yang masih dipersenjatai oleh Andyan Gorust, Bonny Sidhartha serta Coki Bollemeyer yang kini tak lagi berada dalam tubuh DeadSquad.
Melalui lagu ini, DeadSquad menegaskan jati dirinya sebagai unit Progressive Death Metal yang memberikan warna berbeda dalam scene Death Metal. Kiranya keberadaan breakdown nan Jazzy pada detik ke 30 lagu ini membuat lagu ini lebih ikonik. Sebuah keputusan tepat yang membuat lagu ini tetap melejit dan jadi andalan dalam setiap set DeadSquad.
- Seringai – Mengadili Presepsi (Bermain Tuhan)
Sebagaimana yang khalayak telah pahami, dalam setiap lagunya Seringai tidak sekadar bernyanyi dan berteriak. Lirik-lirik tegas yang tulis oleh Arian serupa Khotbah yang mampu membakar gairah para Serigala Militia. Hal ini jelas terasa betul pada nomor Mengadili Presepsi. Sebagai nomor andalan, pekikan “Individu, Individu Merdeka” merupakan ikon penting dalam setiap pertunjukan mereka.
Mengadili Presepsi terangkum dalam album Serigala Militia yang diriliskan pada 2007. Riffing-riffing “berat” dari Ricky Siahaanmembuat lagu ini terasa menjadi lebih “berkobar” seakan “membakar” isu sosial yang juga mulai naik lagi ke permukaan perihal toleransi di Indonesia.
- Jasad – Getih Jang Getih
Diantara petuah-petuah berbahasa asing, Jasad menyisipkan pesan pada satu-satunya lagu berbahasa Sunda berjudul Getih Jang Getih dalam album Annihilate the Enemy yang dirilis pada 2005. Lagu ini memiliki nilai lebih karena menjadi cikal-bakal gerakan Sundanese Death Metal yang kental mewarnai Jasad. Sebelum mulai memasukkan unsur-unsur seperti aksara sunda hingga pakaian pangsi, penggunaan lirik berbahasa sunda menjadi gerbang dari peleburan budaya ini.
Man yang sebenarnya bisa dikatakan sebagai personil paling bungsu di Jasad pada saat itu, memberanikan diri menggunakan lirik berbahasa sunda setelah 15 tahun Jasad terbentuk sejak 1990. Setelah berbagai panggung, lagu Getih jang Getih merupakan game changer bagi Jasad bahkan komunitas metal Ujung Berung yang dikemudian hari semakin memperkuat identitasnya dengan gerakan Sundanese Death Metal.
- Burgerkill – Atur Aku
Salah satu hits dari album Beyond Coma and Despair yang hingga sekarang masih sering dibawakan hingga sekarang. Atur Aku merupakan lagu dari band hardcore yang sangat populer pada era 1990 hingga 2000’an yaitu Puppen. Setelah Puppen memutuskan bubar, Burgerkill kemudian memutuskan untuk mengcover lagu itu dan memasukannya pada album paling fenomenal milik mereka yaitu album Beyond Coma and Despair yang dirilis pada 2006.
Berbeda dengan versi aslinya, Atur Aku yang dibawakan oleh Burgerkill dapat dinyatakan lebih kaya dalam teknis layering gitar. Dengan drum yang lebih rapat serta vocal yang lebih dari sekadar shouting, Burgerkill menghadirkan kembali Atur Aku dengan lebih gahar.
- Beside – Aku adalah Tuhan
Aku Adalah Tuhan merupakan hits dari album Againts Ourselves milik band Metal Core/Melodic Death Metal yaitu Beside yang berasal dari Ujung Berung, Bandung. Dengan nuansa Power Metal pada bagian intro lagu ini, Besides menawarkan Death Metal yang bersemangat nan penuh kebanggaan.
Against Ourselves tentunya memiliki nilai lebih bagi komunitas mereka saat itu, terlebih karena album ini menandai peristiwa AACC yang monumental bagi scene Metal. Kerusuhan yang terjadi pada perilisan album Beside ini dengan jelas mengubah banyak hal, sebagaimana telah disinggung dalam artikel-artikel sebelumnya.
- Siksakubur – Metafora
Metafora menjadi pembuka album Podium yang dirilis pada 2007. Album tersebut juga sekaligus menegaskan eksistensi Siksa Kubur di ranah musik Extreme Indonesia. Setelah sebelumnya berhasil merilis Eye Cry, album paling fenomenal milik Siksa Kubur yang dirilis pada 2003.
Band dari Timur Jakarta ini, di kalangan penikmat musik Death Metal dikenal sebagai band yang selalu membuat terobosan baru dalam setiap album yang dibuatnya. Seperti pada album Eye Cry ,selain album cover nya yang unik, pattern drum yang dibawakan oleh Gorust pada album tersebut , oleh beberapa orang dapat dikatakan cukup futuristik ataupun beyond. Dikutip dari talkshow Ngobryls milik Jimi Multazzam dan Malau, gitaris Siksa Kubur yaitu Andre Tiranda mengatakan bahwa album tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu album terpenting dalam sejarah scene Death Metal Indonesia, ia pun menuturkan bahwa Alm. Rio (Rottrevore Records) sempat mengatakan bahwa ia tidak pernah mendengar musik death metal seperti yang ada di dalam album Eye Cry, bisa dikatakan bahwa Alm. Rio pada saat itu memiliki keyakinan yang sama pada Eye Cry dengan para personil Siksa Kubur lainnya , sehingga ia berani merilis lebih dari 1000 copy.
Album Podium bisa dikatakan sebagai jawaban atas pertanyaan, “apakah Siksa Kubur bisa membuat album yang lebih baik daripada Eye Cry?”. Siksa Kubur menjawab pertanyaan tersebut dengan lagu Metafora, yang memiliki opening gitar yang “magis” sebagai pembuka dari album Podium. Album Podium pun menjadi album terkahir kali dari Siksa Kubur yang dirilis oleh label Rottrevore Records.
- Alone at Last – Muak untuk Memuja
Menjadi salah satu lagu “wajib” bagi pecinta musik Emo Indonesia, terlebih karena Alone At Last menjadi salah satu yang menaikkan scene Emo/Pop-Punk di Indonesia. Berkat pergerakan mereka, pada periode 2000an pun kita turut merasakan demam Emo dan Pop-Punk selain invasi musik Metal yang semakin merambah pasar arus utama.
Muak untuk Memuja terdapat dalam album Jiwa yang dirilis oleh Alone at Last pada 2008. Sebagai salah satu hits yang cukup mendapat tempat di Radio-radio arus utama, lagu ini dengan mudah menggerakan pendengarnya untuk ikut bernyanyi bersama.
- Pas Band – Jengah
Jengah merupakan nomor legendaris dari Pas Band yang sampai hari ini masih terus dibawakan dalam set panggung mereka. Begitu tombol putar di tekan, pendegar langsung ditampar oleh intro-chorus yang disusul oleh Riff utama lagu ini yang begitu mudah melekat di kepala. Sebagai pembuka dari album Pas 2.0 yang diriliskan pada 2003, menawarkan spektrum musik yang sangat berwarna.
Dalam lagu ini, nuansa hip-hop yang dituangkan pada bagian verse berpadu dengan gebugan drum dan riff yang gahar. Perpaduan antara hip-hop dengan punk/rock yang terus dipertahankan sebagai identitas musikalitas Pas Band. Komposisi musik inipun didukung dengan lirik kritik yang terus relevan hingga hari ini, yang membuat lagu ini tak lekang oleh zaman.
- Turtles Jr – Bakar
“Bakar Benderamu..” merupakan kata lantang yang paling jelas ketika mendengar lagu ini. Lagu singkat namun langsung “straight to face” mungkin itulah kata yang tepat untuk lagu pembuka pada album Bintang Mati dari Turtles JR.
Album tersebut dirilis pada 2008 oleh label milik Turtles JR bernama Kuyangora Records. Hingga saat ini lagu tersebut masih menjadi khotbah wajib yang perlu dikumandangkan ketika Turtles JR mentas di atas panggung.
- Homicide – Tantang Tirani
Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap lagu yang dibawakan oleh grup Rap Homicide selalu terasa “menyakitkan” bagi mereka yang tertindas ketidakadilan di negeri ini. Tidak ada kata yang sederhana untuk menjelaskan tentang bagaimana kompleksitas masalah yang ada di negeri ini. Homicide selalu dapat memunculkan visi nya dengan eksplisit tanpa ada keraguan dari setiap karya-karyanya, tidak terkecuali pada lagu Tantang Tirani.
Tantang Tirani merupakan salah satu lagu yang terdapat dalam album Illsurrekshun yang dirilis pada 2008. Seperti “anak-anak” Homicide lainnya yaitu Puritan, dan Rima Ababil, kerasnya pepeling dari Tantang Tirani rupanya akan abadi terdengung dalam telinga orang-orang yang selalu mencoba mencari kebenaran.
Sepuluh lagu diatas kiranya akan selalu abadi dalam telinga pendengarnya karena memiliki ikatan emosional serta secara jelas dapat mewakili semangat zaman kala itu. Semangat untuk terus berkarya dan bersuara dengan lantang. Hajar terus jalanan!
@infoindra666uana
@keborisan