Muck menyajikan 9 nomor track bernuansa Punk/Hardcore yang kelam karena dibumbui oleh nada-nada dissonant. Sebagai album yang didominasi music Hardcore, Muck mampu memberikan nafas yang baik bagi dinamika setiap track mereka suguhkan. Intensitas yang diberikan tidak melulu cepat dan padat, sehingga tidak terdengar membosankan. Secara matang mereka menentukan kadar intensitas yang dibutuhkan. Suasana yang coba dibangunpun tidak terpaku pada tempo yang melulu cepat, pada track Safarka, suasana dramatis coba dibentuk dengan permainan pada tempo yang relative lebih lambat.
Pada album ini, Muck mencoba menangkap gejala zaman serta manusia di dalamnya yang tergerus teknologi. Perubahan ini kemudian dinyatakan mulai menanggalkan fungsi dasar manusia sebagai makhluk sosial. Salah satu bait lirik yang saya rasa cukup menarik ialah “Membunuh tak harus menikam” yang direpetisi pada refrain track Atensi.
Label : Disaster Records
Tahun : Oktober, 2019
Asal : Bandung
Deskripsi Band :
Muck adalah band Punk/Hardcore asal Bandung yang berdiri sejak 2016 lalu. Pada formasi awal, Muck terdiri atas Rezza, Jack, serta Hanhan dan Badax. Dua nama terakhir seiring berjalannya waktu hengkang dan digantikan oleh Gempita Adrian (Suicide Maya) dan Agung SmokeSon (Ex-Lumpur).
Formasi Terkini : Gempita Adrian (Vokal)
Agung Smokeson (Bass)
Rezza Mega (Gitar)
Jack (Drum)
Discography : Tvck Cons (EP, 2016)
Earthless (Single, 2018)
Elves (LP, 2019)
Akun Sosial Media :
Youtube https://www.youtube.com/channel/UC1hcwnNEZbLXg3q54fT1o0w
Instagram https://www.instagram.com/muckofficial/
Facebook https://web.facebook.com/MUCKbdg/?_rdc=1&_rdr
Bandcamp https://muckofficial.bandcamp.com/album/elves
Spotify https://open.spotify.com/artist/1h886VRVCvBzZtV264Vnmg