Loading
Play
Extreme Radio Show
Extreme Radio Show

DIVINE – Digital Infection

Author by Extreme Moshpit

Album review :

Warna musik Divine dalam album Digital Infection terasa lebih beragam karena ada perpaduan antara Thrash Metal dengan sound yang sangat terasa nuansa old school dengan elemen groovy, progresif, hingga balada. (musikeras.com, 6 Agustus 2019). Album Digital Infection dalam 10 lagu, lagu-lagu tersebut dipersembahkan untuk para metalheads yang telah berpulang, khususnya untuk para pendiri band Divine itu sendiri diantaranya Ucok Tampubolon, Beamy Bagaskoro, dan Robin Hutagaol. Meski belum bisa sepenuhnya keluar dari bayang-bayang para pahlawan metal masa remaja mereka dalam menggarap materinya, Divine telah berhasil mengembangkan musikalitasnya secara signifikan melalui album ini termasuk mampu memberikan ‘vibe’ thrash metal old school yang tepat. Lagu-lagu seperti Setan Berserikat, Berhala Dunia Maya dan Ironi justru lebih ‘stand out’ ketimbang lagu lainnya yang lebih teknikal dan menyerempet ke wilayah progresif layaknya Annihilator atau Toxik. (matamusik.com, 17 Januari 2020).

Label : Metal Agent Records

Tahun : 2019

Nama Band : Divine 

Daerah Asal : Jakarta

Deskripsi Band : 

Divine terbentuk pada Januari 2001 oleh gitaris Ucok Tampubolon (almarhum) di Jakarta. Nama Divine diambil dari salah satu judul lagu raksasa nu-metal Amerika Serikat, Korn. Divine di awal kemunculannya mengusung groove metal dengan formasi Ucok Tampubolon (gitar), Ino Muralino (dram), Jimmy Pitstop (vokal), Beamy Bagaskoro (bass). Pada pertengahan 2004, Divine bergabung dengan album kompilasi Strip Hitam (apresiasi untuk Perjuangan HAM Indonesia yang diprakarsai oleh mahasiswa/i Universitas Trisaksi, Jakarta) dengan singel, ‘Jangan Tindas, Jangan Bungkam’. Setelah Strip Hitam dirilis, Jimmy mengundurkan diri untuk bersolo karir. Tak lama kemudian Divine mendapatkan vokalis baru, Indra Prambudi. Pada 2007, Beamy mengundurkan diri dan digantikan oleh Ben Alif Gunawi. Sejak itu, Divine mengubah total genre musiknya dari groove metal menjadi thrash metal. Pada Januari 2010, Indra mengundurkan diri dan digantikan oleh Aji Kurnia. Menyusul Muhamad Heyckel masuk mengisi posisi gitar pada November 2010. Hingga akhinya, Divine masuk ke studio lagi untuk merekam album selanjutnya, dan jadilah Long Live Thrash Metal yang dirilis oleh Hitam Kelam Records pada Maret 2015. Album ini sekaligus sebagai album terakhir dan perpisahan dengan sang founder, Ucokk Tampubolon yang mengembuskan nafas terakhirnya pada Agustus 2015 setelah berjuang melawan penyakitnya. Pada Tahun 2020,  Divine telah berkarya 4 Album dan 1 buah EP. (matamusik.com, 17 Januari 2020).

Personil : 

Andi Jaka (Vokalis), Wisnu (Gitaris), Amink (Bassist), Ino Muralino (Drummer), Heyckel (Gitaris)

Discography :

-(EP) Relevasi (2006)

-(ALBUM) Anger Thy Giveth (2008)

-(ALBUM) The War (2014)

-(ALBUM) Long Live Thrash Metal (2015)

-(ALBUM) Digital Infection (2019)

Link :

Instagram ===> divinethrash

Facebook ===> DIVINEthrash

Twitter ===> DIVINE_thrash

Youtube ===> DIVINE thrash