Album Review :
401 merupakan album pertama dari unit Hardcore asal Yogyakarta. Dalam album debutnya 401, Tiderays memainkan musik post-hardcore dengan settingan effect sound musik yang “modern” yang bisa dikatakan jarang ditemui di scene musik ekstrim Indonesia. Uniknya riff-riff yang digunakan terasa sentuhan heavy-metal dengan lead-lead gitar yang kental dengan nuansa“kolosal”. Tidak cukup disitu, dalam lagu Proposition Destrait dan lagu An Arm and A Leg saya disuguhkan dengan sentuhan riff gitar dan pattern drum Post-Blackmetal, sentuhan-sentuhan tersebutlah yang tanpa disadari membuat musik yang dimainkan oleh Tiderays dalam 401 bisa dikatakan sebagai Hybrid-Metal. Tiderays mengajak pendengar masuk kedalam ruang yang lebih gelap lagi di penghujung album dengan memainkan 401 dan Emotional Disconnect dengan nuansa post-black metal yang lebih pekat namun tetap dibalut dengan groove dari Hardcore. Nihilisme adalah tema yang diangkat dari segi lirikal, nuansa “gelap” yang kuat, “keras” yang tak bisa dibatas, di ikat oleh ketiadaan penuh makna, dalam satu album 401.
Daerah Asal : Semarang
Tahun : 2019
Label : Samstrong Records
Deskripsi Band :
Tiderays merupakan unit Hardcore dari Semarang, atau lebih tepatnya Post-Hardcore yang berdiri pada 2017. Berada dibawah naungan label Samstrong Records nama Tiderays menjadi lebih melambung lagi di scene musik ekstrim Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Meskipun band ini baru merilis 1 album, namun mereka bisa dikatakan cukup progresif, salah satunya dengan telah melakukan tour South-east Asia pada 2019 lalu.
Personil Terkini :
Ghozy El Yussa (Vocals)
DF Ahmad (Guitar)
Faubygest Duvadilan (Bass)
Gresia MN (Drums)
Discography :
-(ALBUM) 401 (2019)
Akun Media Sosial :
Bandcamp https://samstrongrecords.bandcamp.com/album/401
Instagram https://www.instagram.com/tiderayscrust/
Spotify